PT Dahana menggelar acara Focus Group Discussion (FGD) bertajuk Risk Management Week. Acara yang mengusung tema “Risk Management as Enabler of Strategy, Integrity & Sustainability” ini diselenggarakan di Hotel Laska Ciater, Subang, Senin,24 November 2025. Kegiatan ini menghadirkan Charles R. Vorst dari Center for Risk Management & Sustainability (CRMS) sebagai pemateri utama untuk memperdalam wawasan peserta mengenai pengelolaan risiko korporasi.
Fahni Irfansyah, selaku GM Manajemen Risiko dan Tata Kelola Perusahaan PT Dahana, dalam sambutannya menuturkan pentingnya kegiatan ini sebagai langkah strategis perusahaan dalam menghadapi dinamika bisnis global yang semakin kompleks. Menurutnya, pemahaman mendalam mengenai manajemen risiko bukan lagi sekadar pelengkap, melainkan fondasi utama dalam menjaga stabilitas perusahaan.
“Saya sangat berharap seluruh peserta dapat fokus dan mengikuti rangkaian acara ini dengan sebaik-baiknya. Partisipasi aktif Bapak dan Ibu sangat krusial untuk penguatan manajemen risiko kita, yang pada akhirnya akan menopang keberlanjutan (sustainability) perusahaan di masa depan,” ujar Fahni.
FGD Risk Management merupakan wadah bagi manajemen Dahana untuk menyelaraskan persepsi bahwa manajemen risiko berfungsi sebagai jalan menuju perusahaan berkelanjutan. Dalam industri bahan peledak yang digeluti Dahana, aspek risiko memiliki bobot yang sangat signifikan, sehingga memerlukan penanganan yang terukur dan sistematis.
Pada sesi I, peserta terlihat menyimak dengan khidmat pemaparan Charles R. Vorst yang menerangkan poin-poin penting manajemen risiko, baik sebagai teori maupun contoh praktik-praktik terbaik (best practice) yang dilakukan oleh berbagai institusi untuk mencapai keberlanjutan di tengah situasi yang kompleks.
Selanjutnya, dalam diskusi interaktif di sesi FGD yang, para peserta diajak untuk membedah berbagai potensi risiko dan merumuskan respons yang tepat. Hal ini sejalan dengan upaya Dahana untuk terus berinovasi namun tetap berada dalam koridor keamanan dan kepatuhan yang ketat.
Sementara itu, Tantan Sutarman, SM Manajemen Risiko Dahana selaku PIC acara menegaskan bahwa implementasi manajemen risiko di lingkungan Dahana tidak boleh berhenti pada tataran teori atau dokumen semata. Ia mengingatkan bahwa kesadaran akan risiko harus terinternalisasi dalam setiap aktivitas kerja sehari-hari.
“Semoga setelah mengikuti kegiatan ini, seluruh peserta mampu mengimplementasikan strategi manajemen risiko secara nyata di unit kerjanya masing-masing. Dengan kemampuan mitigasi risiko yang handal dari setiap karyawan, Kami optimis, Dahana dapat menjaga keberlanjutan bisnis dan terus bertumbuh secara positif di tengah tantangan industri yang dinamis.,” pungkas Tantan.